Bersabarlah.
Bersabarlah, untuk sebuah hari yang kita nantikan.
Bersabarlah, untuk sebuah ikatan suci yang kita dambakan.
Bersabarlah, untuk sebuah madrasah yang kita impikan.
Bersabarlah, untuk sebuah do’a yang selalu kita panjatkan.
Bersabarlah, karena kini kita hanya bisa saling berucap tanpa bersua.
Hanya bisa saling memanjatkan do’a.
Hanya bisa saling menitipkan rindu pada - Nya.
Hanya bisa saling menunggu, berharap dan bersabar.
Ya, bersabarlah kumohon.
Mengapa engkau kuminta bersabar?
Karena, aku pun tengah mencoba bersabar.
Bersabar dalam ujian perasaan.
Bersabar dalam hari-hari yang penuh godaan.
Bersabar di tengah arus pergaulan.
Bersabar untuk tak menjerumuskan diri dalam cinta palsu, tanpa ikatan.
Bersabar
untuk tak mengkhayal, menerka, apalagi memikirkan engkau yang entah siapa.
Ya, kuharap kita sama-sama bersabar.
Bersabarlah untuk terus memperbaiki diri kita semata-mata untuk - Nya.
Bersabarlah untuk tak terus menerus memikirkan bagaimana Allah akan menyatukan
kita.
Bersabarlah untuk tak terus menerus menghayalkan indahnya pernikahan.
Bersabarlah karena pernikahan bukanlah satu-satunya tujuan kita di dunia.
Meski kini Allah belum memperkenalkan kita satu sama lain.
Tetap bersabarlah, karena mungkin Allah masih ingin melihat kita khusyuk
beribadah pada - Nya seorang diri.
Allah masih ingin menguji dengan kesendirian kita.
Dan bukan tidak mungkin, Allah tengah ingin melihat kita lebih banyak menuntut
ilmu.
Lebih sering menghadiri majelis – majelis ilmu.
Lebih banyak menjalin silaturahim dan berkumpul dengan orang-orang shaleh yang
menginspirasi.
Agar kita lebih siap, jika sampai pada waktu yang telah Allah tetapkan untuk
kita.
Agar kita lebih dewasa, saat mendapat amanah dalam sebuah pernikahan.
Bersabarlah, fokuskan diri pada tujuan akhirat.
Perbanyak amalan untuk bekal di kehidupan abadi kelak.
Karena kita tak pernah tahu, lebih dulu mana.
Allah mempertemukan kita, atau Allah lebih memilih memanggil kita untuk kembali
pada - Nya.
Ya, kita tak pernah tahu dimana kita akan dipertemukan.
Di duniakah?
Kalaupun tidak maka bersabarlah.
Akan ada tempat terbaik yang telah Allah siapkan untuk kita berjumpa. InshaAllah.
Kalau
ada yang disuka, jangan modus yaa. Langsung aja tanya alamatnya, datangi
rumahnya dan temui bapaknya.
Buat
apa? Buat melamar lah, masa nganter paket. Hhehe.
Kagum
itu manusiawi, ikhlas melepaskan itu pilihan.
Aku
pernah membayangkan kita bisa membangun hari tua bersama, menghadapi hidup
berdua.
Kurasa
itu manusiawi sekali dan terjadi pada semua orang.
Kagum
akan sosok laki - laki yang inshaAllah sholeh, bijak, dan berjiwa pemimpin
sepertinya.
Tapi
aku tau, aku tak mau mendahului Engkau atas perkara ini.
Aku
bukan pendongeng boneka tangan yang bisa menentukan sendiri jalan ceritanya.
Aku
pun tak menjamin apakah rasa ini benar - benar nyata walau sudah sekian lama.
Kita
punya jalan cerita masing - masing untuk menyongsong masa depan.
Yang
pasti mengikhlaskan adalah cara terbaik untuk melanjutkan hidup kedepan untuk
cinta yang sesungguhnya.
Mulai
detik ini, tak ada lagi kata menunggu rasa yang tak pasti.
Karena
cinta yang pasti hanya milik Sang Ilahi.
Kita
hanya perlu ikhlas menerima ketentuan - Nya.
Terimakasih
karena tanpa kau sadari, kau sudah mengajarkan banyak hal yaitu ikhlas, sabar
dan kuat.
Saat
tak sengaja kau membaca tulisan ini, yakinlah aku sudah menjadi wanita yang
tegar dan siap menggapai cinta yang lebih baik yang sudah dipersiapkan oleh -
Nya.
Maaf,
bukannya aku menjadi wanita pemilih.
Menaruh
standart tinggi bagi mereka yang ingin mendekati.
Tapi
aku ingin Hati ini hanya untuk Allah dan hanya untuk yang halal bagiku.
Bukan
karena membenci hadirnya cinta, tetapi menjaga kesuciannya.
Bukan
karena menghindari dunia, tetapi untuk meraih syurga – Nya.
Bukan
karena lemah untuk menghadapinya, tetapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan
yang begitu halus dan menyelusup.
Aku
tidak butuh laki - laki yang hebat karena ketampanannya.
Aku
tidak ingin laki - laki yang kuat karena kekayaan dan kekuasaannya.
Aku
hanya ingin seorang laki - laki yang memautkan hatinya pada Allah.
Yang
menjadikanku isi do’anya ketika sujud panjangnya dengan Illahi Rabbi.
Yang
saling mencari hingga akhirnya saling menemukan dijalan yang Allah ridhoi.
Yang
mengunci hatinya rapat - rapat hanya untuk yang halal baginya kelak.
Laki
- laki yang tidak banyak janji.
Sebab
yang banyak janji akan terkalahkan dengan yang bersungguh - sungguh dengan
perbuatannya.
Laki
- laki yang tidak dengan mudahnya menerbangkan hati wanita, lalu menjatuhkannya
hingga kedasaran.
Sebab
bagiku, kewibawaan seorang laki - laki bukan dilihat dari seberapa banyak dan
pintar dia menaklukkan hati seorang wanita.
Tapi
kewibawaan seorang laki - laki itu dilihat seberapa pandai dia menjaga hatinya
hanya untuk seorang wanita dan kemudian memuliakannya dihadapan Sang Penciptanya.